Buku Iqro Sudah Lama Memprediksi Terjadinya Virus Corona? Ini Faktanya




Didalam buku IQRO Jilid 1 halaman 28 disitulah terletak kata “Corona”.
QO-RO-NA KHO-LA-QO ZA-MA-NA KA-DZA-BA
Yang jika diartikan secara bahasa, artinya adalah: Corona Diciptakan (Kholaqo) pada Zaman (Zamana) yang penuh Kebohongan (Kadzaba).
“Ternyata, Para Kyai & Ulama Indonesia, jauh sebelumnya sudah memprediksi terjadinya Virus Corona. Disebutkan dlm sebuah Kitab Ngaji Iqro’,” kata Ustadz Fadlan Garamatan.
Ternyata, Para Kyai & Ulama Indonesia, jauh sebelumnya sdah mmprediksi terjadinya Virus Corona. Disebutkan dlm sebuah Kitab Ngaji Iqro’ : QO-RO-NA KHO-LA-QA ZA-MA-NA. KA-DZA-BA, yg jika diartikn scara bahasa, artinya adlah: Corona diciptakn pda zaman yg pnuh kebohongan,,, Super”.
Penelusuran:Dari penelusuran tim Cek Fakta Medcom.id, memang ditemukan kata “QO-RO-NA” pada buku Iqro jilid 1 halaman 28. Namun, kata “QO-RO-NA” pada buku Iqro tak memiliki hubungan dengan Coronavirus atau Virus Korona, yang mewabah di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.
Pula, klaim bahwa virus korona diciptakan pada zaman yang penuh kebohongan juga tidak berdasar. Faktanya, istilah virus korona sudah ada jauh sebelum buku Iqro diterbitkan.
Kami menelusuri waktu pada saat virus korona pertama kali ditemukan. Merujuk situs penyedia jurnal penelitian dan buku akademik, sciencedirect.com, disebutkan bahwa virus korona pertama kali diidentifikasi pada tahun 1931 oleh sekelompok peneliti pada hewan, dengan jenis pertama HCoV-229E. Baru pada 1965, virus korona dilaporkan telah menjangkiti manusia.
Sampai berjangkitnya sindrom pernapasan akut pada akhir tahun 2002 (Severe Acute Respiratory Syndrome/SARS-CoV), hanya dua virus korona yang menjangkiti manusia (HCoV) yang diketahui, yakni HCoV-229E dan HCoV-OC43. Virus korona yang ditemukan di Wuhan adalah jenis baru dari “kelaurga” virus korona yang diberi nama resmi:Novel Coronavirus (2019-nCoV).
Sementara itu, merujuk buku karangan peneliti Anna M. Gade berjudul “Perfection Makes Practice: Learning, Emotion, and the Recited Qur’an in Indonesia” yang dipublikasikan University of Hawaii Press pada 2004, disebutkan bahwa buku Iqro yang dibuat oleh seorang kyai dan pedagang bernama As’ad Humam (1933-1996) dari Yogyakarta pertama kali diterbitkan pada awal 1990-an.

Komentar

Popular Posts

Di Luar Sana Mungkin Banyak yang Lebih Muda dan Cantik, Tapi yang Lebih Tulus Cuma Istrimu di Rumah

Bikin Hati Trenyuh, 6 Artis Ini Tak Malu Akui Kondisi Orangtuanya yang Sebenarnya

Viral Pengantin Wanita Asal Sulbar Meninggal Akibat Kelelahan Saat Resepsi, Sang Suami Menangis Pilu